bE miNe

bE miNe

Jumat, 20 Agustus 2010

Instruksi Pemilihan


1. Instruksi If/Then/Else
Instrusksi If/Then/Else digunakan untuk memilih alternative apabila suatu syarat atau kondisi dipenuhi ( 1 kasus ), atau memilih satu alternatif dari dua kemungkinan berdasarkan apakah syarat terpenuhi atau tidak ( 2 kasus ).
2. Instruksi Case
Instruksi case digunakan sebagai instruksi pemilihan dimana aksi yang akan dilakukan hanya bergantung pada nilai dari satu macam variable. Dengan kata lain, variable yang menentukan nilai ini mungkin banyak macam nilai dan setiap nilainya berkaitan dengan satu macam aksi.
Bentuk instruksi case :
Case ( variable )
Nilai-1 : aksi-1;
Nilai-2 : aksi-2;
Nilai-3 : aksi-3;
………..
Default : aksi-n;
Endcase
Bentuk case diatas dapat diterjemahkan sebagai berikut :
* Dimungkinkan ada n-buah aksi, mulai dari aksi-1 hingga aksi-n.
* Setiap aksi hanya dilakukan apabila suatu nilai variabel dicapai sesuai persyaratan. Misalnya, aksi-1 dilakukan hanya bila variabel bernilai nilai-1, aksi-2 dilaksanakan apabila variabel bernilai nila-2, dan seterusnya.
* Apabila tak satu pun nilai variabel yang cocok maka aksi-n dikerjakan sebagai aksi ”default” ( hanya dikerjakan apabila tidak ada yang memenuhi syarat ).
3. Instruksi Perulangan ( Repetition )
Instruksi perulangan adalah instruksi yang dapat mengulang pelaksanaan sederetan instruksi – instruksi lainya berulang – ulang sesuai persyaratan yang ditetapkan.
Struktur instruksi perulangan apa dasarnya terdiri dari :
* Kondisi perulangan : suatu kondisi yang harus dipenuhi agar perulangan dapat terjadi.
* Badan ( body ) perulangan : deretan instruksi yang akan diulang-ulang pelaksanaannya.
* Pencacah ( counter ) perulangan : suatu variabel yang nilainya harus berubah agar perulangan dapat terjadi dan pada akhirnya membatasi jumlah perulangan yang dapat dilaksanakan.

Ada tiga macam bentuk instruksi perulangan yaitu :
1. Perulangan While – Do
Bentuk umum:
While ( kondisi ) do
………………
Instruksi-instruksi
………………..
Endwhile.
* Ada instruksi yang berkaitan dengan kondisi sebelum masuk ke while – do sehingga kondisi ini benar ( terpenuhi ) dan pengulangan bisa dilaksanakan. Bila tidak, kemungkinan instruksi while tidak bisa dijalankan.
* Ada satu instruksi di antara instruksi- instruksi yang diulang agar pada satu saat kondisi perulangan tidak terpenuhi sehingga perulangan sehingga perulangan bisa berhenti, atau jumlah perulangan bisa dibatasi. Bila tidak, kemungkinan perulangan berlangsung terus tak berhingga.
2. Perulangan Reprat – Until
Bentuk umum :
Repeat
……………
Instruksi-instruksi
……………
Until ( kondisi ).
* Instruksi-instruksi akan diulang hanya apabila kondisi tidak terpenuhi, dan ketika kondisi terpenuhi maka perulangan terhenti.
* Instruksi-instruksi dikerjakan terlebih dahulu sebelum kondisi diperiksa.
* Harus ada satu instruksi yang mendahului repeat/untul agar kondisi tidak terpenuhi sehingga perulangan bisa berlangsung.
* Harus ada instruksi di antara instruksi yang diualng sehingga pada akhirnya dapat mebgubah kondisi menjadi terpenuhi dan perulangan berhenti.
* Apabila diawal pelaksanaan kondisi sudah terpenuhi maka instruksi-instruksi paling tidak dikerjakan sati kali.
3. Perulangan For
Bentuk umum :
For ( var=awal to akhir step n )
……………….
Instruksi-instruksi
………………
Endfor.
* Variabel perulangan ( var) harus bertipe dasar ( integer, real, atau char ).
* Nilai awal harus lebih kecil dari akhir bila n>0 ( positif ).
* Nilai awal harus lebih besar dari akhir bila n <0 ( negatif ).
* Mula – mula variabel var bernilai awal, kemudian setiap satu kali putaran maka nilai var bertambah sebesar n.
* Perulangan akan berhenti apabila nilai var mencapai akhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar